Senin, 18 Maret 2013

19 MARET DATANG LAGI ^_^

19 Maret 2013

19 Maret 1993 Ibuku dengan susah payah telah melahirkanku, dan mereka berdua orangtuaku telah membesarkan dan mendidikku hingga saat ini.

Semoga keselamatan dan anugerah tuhan senantiasa melimpahi setiap detik dalam hidup mereka.

Nafas pagi ini adalah nafas penuh nikmat dan anugerah yang masih dititipkan Tuhan kedalam jiwaku dengan segala indera yang diberikan lengkap sempurna.

Melalui waktu demi waktu pertanda jatah umur semakin berkurang, namun rasa syukur tetap terpanjatkan karena masih diberi kehidupan dengan orang-orang tersayang disekeliling.

Semoga umurku yang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kesejahteraan keluargaku, ilmuku, tanggung jawabku dan kebahagiaan orang-orang disekelilingku.

PELAJARAN HARI INI

15 Maret 2013
Risty Krisinggih

KECELAKAAN MAUT LALU LINTAS
    Hari ini aku berangkat dari rumah Pujon ke Malang. Seperti biasanya aku nyupir motor sambil menyanyi nyanyi mulai dari lagu indo, manca, dari A sampai Z. Kali ini perjalananku aku lalui dengan was-was mengingat STNK motorku yang sepertinya diilangin sama Reza temenku. Uda gitu tiba tiba ujan deres melanda pas aku nyampe Kota Batu. Tapi berkat jas hujan, aku masih bisa lanjutkan perjalanan sementara orang-orang pada berteduh di tepi-tepi ruko sepanjang jalan.
    Pas nyampe di Beji di sekitar Singhasari, tiba-tiba lalu lintas macet dan akupun injak rem belakang dalam-dalam sebab kampas rem ku memang harusnya minta diganti. Aku deg-degan kalau-kalau ada razia motor didepan. Sempat terbesit juga mungkin saja itu macet akibat ada kendaraan yang pengen keluar dari Singhasari. Lajuku pelan sekali bahkan kedua kakiku sampe harus napak di jalanan aspal yang basah kuyup akibat air hujan. Pas aku nyampe 10 meter setelah pertamakali macet, alangkah terkejutnya ketika aku toleh ke kanan jalan arah arus balik. AAAAAAAAA, sempat kehilangan konsentrasi mengemudi sesaat sampai aku tersadar kembali saat mobil belakang mengklakonku. Betapa tidak, di kanan jalan terdapat 1 mobil dengan 1 motor yang terjepit dibawahnya. Dan dibelakang mobil itu tergeletak seorang manusia yang sudah tersungkur bersimbah darah merah segar ditutupin jaket di seperempat bagian atas tubuhnya. Oh nooooooo, itu nampaknya bukan lagi seorang manusia, melainkan sesosok mayat. Nampak jelas darah itu bergelinang hebat disekitar mayat sampai hampir memenuhi jalan bagian kanan. Kejadian itu nampak jelas dimataku meskipun tersamar-samar oleh orang-orang berpayung yang mengelilinginya, meskipun hujan deras mengguyur kawasan itu dan membuat helmku berembun, dan meskipun tak lama aku terjebak dalam situasi itu.
    Astaghfirullahhaladziiiiim, Astaghfirullahhaladziiiiim. Dalam hati aku langsung istighfar dan tiba-tiba tanganku melemas dan jantungku berdebar seperti ketakutan yang amat sangat. 3 menit setelah itu aku coba keluar dari situasi yang mencekam hati dan fikiranku itu dan kembali konsentrasi terhadap apa yang sedang aku lakukan, yaitu mengendarai sepeda motor di antara hujan lebat. Kemudian aku berfikir agar lebih hati-hati dalam berkendara saat itu, karena bisa saja kejadian tadi terjadi padaku kapanpun atau bahkan saat ini. Gambaran jelas situasi yang terekam tadi membuat aku terus berfikir akan kematian. Kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu dan juga tempat. Ya Allah, semoga senantiasa aku diberikan keselamatan begitu juga dengan kedua orangtuaku. Ambilah nyawaku dengan keadaan yang baik, yang khusnul khatimah. Aku terus berdoa sampai berlinang airmata dibalik kaca helmku.
    Sejatinya manusia memang pada akhirnya akan bertemu dengan maut atau kematian. Dan pelajaran hari ini adalah aku senantiasa ingat kembali akan adanya hari kematianku. Sehingga menjadi lebih hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Sebab besok aku matipun siapa tau. Dan semoga orang yang kutemui tadi cepat diberi pertolongan untuk setidaknya jasadnya tidak tergelimpang ditengah jalan dan kehujanan. Amiiiin.

Kamis, 07 Maret 2013

TRIK JITU ATUR WAKTU

 Malang, 22 Februari 2013
Risty Krisinggih

TRIK JITU ATUR WAKTU

     Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat diperlama, dipercepat ataupun dikembalikan. Jika dikaji ulang mengenai apa itu pentingnya waktu, maka saya setuju jika dikatakan bahwa “time is money”. Bahkan bagi saya bisa jadi time  more important than money.

     Kali ini saya akan sedikit membagi pengalaman pribadi tentang nagaimana caranya, bagaimana sulitnya, dan seperti apa cara mengatur waktu yang saya punya sebagai seorang mahasiswa yang setiap hari harus berkutat dikampus, membaca, mendengarkan dosen mengajar dan mengerjakan tugas. Sebagaimana juga saya adalah seorang aktivis yang juga dituntut dengan serangkaian tanggungjawab. Mungkin teman-teman yang ikut organisasi sudah merasakan sendiri betapa banyaknya kegiatan dan tugas yang harus diselesaikan di organisasi. Mulai dari rapat, tugas kepanitiaan, keluar lapang, latihan rutin, dll yang bisa saja menyita banyak waktu dan tenaga jika kita tidak mampu membagi waktu. Untuk itulah sekiranya ada trik-trik dari saya dengan harapan membantu teman-teman yang sedang bingung mengatur waktu, karena dulupun saya juga mengalaminya.

     Kesalahan dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi bisa menyebabkan kuliah berantakan, atau organisasi yang berantakan bahkan bisa dua-duanya berantakan tanpa kita dapatkan manfaatnya. Saya masih ingat dosen saya pernah bilang bahwasanya mahasiswa profesional adalah mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk duduk, membaca, menulis, mendengarkan dan merangkum. Tapi saya tidak setuju dengan pendapat itu. Karena bagi saya, mahasiswa yang seperti itu suatu saat akan merugi ketika ia melewatkan nikmatnya berorganisasi, nikmatnya berkegiatan dan mendapatkan berjuta pengalaman, pengetahuan baru serta soft skill yang tidak dapat kita dapatkan dibangku kuliah. Hal inilah yang selanjutnya dijadikan sebuah pertanyaan, bagaimanakah seharusnya agar kita bisa menjadi seorang mahasiswa yang cerdas juga sebagai aktivis aktif yang mampu menoreh prestasi dikeduanya?
     Disinilah pertanyaan itu selanjutnya harus kita tanyakan pada diri sendiri. Ini adalah trik pertama. Kedua, kita bikin kalender pribadi yang mampu merekab semua jadwal aktifitas pribadi selama 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, ataupun 1 tahun beserta seluruh target kerja yang harus dikerjakan baik itu tugas kuliah ataupun tugas kepanitiaan di organisasi. Ketiga, kita bawa kalender pribadi itu setiap saat kemanapun kita pergi agar selalu mengingat, selalu meng update, selalu menstrategikan, selalu mencari celah waktu dan bisa mengaksesnya dengan mudah setiap saat setiap kita inginkan. Akan lebih baik jika kalender pribadi ini berbentuk mini yang bisa dimasukkan dompet atau saku biar lebih praktis. Keempat, bikin perencanaan dan janji atau deadline yang pasti kita bisa jalankan, bukan terkesan asal-asalan atau gambling. Kelima, kita jalankan apa yang sudah kita konsepkan dan menilai sendiri seberapa jauhkah konsepan itu berjalan. Bahkan kalau perlu kita evaluasi diri sendiri atas  konsepan yang tidak berjalan.
     Organisasi tidak akan menjadi momok yang merenggut waktu kita jika kita alokasikan waktu yang ideal untuknya. Tidak berlebih dan tidak juga kurang. Dulu sering sekali saya tanyakan kepada senior tentang bagaimana caranya agar tetap aktif di organisasi tetapi kuliah juga tetep okke. Ibaratnya tetep dapet IP baguslah. Wejangan senior macam-macam mulai dari A sampai Z. Namun pada intinya adalah kembali lagi pada diri sendiri tentang bagaimana kita mampu konsisten dalam membagi waktu. Jadi semoga sedikit coretan ini bermanfaat bagi teman-teman untuk lebih mahir dalam membagi waktunya.

SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

Malang, 7 Maret 2013
Risty Krisinggih

           SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

     Lama juga rasanya gak corat coret disini. Oke, kali ini ingin cerita soal mataku. Ya, mata kiriku yang mungkin saat ini lagi ngambek, sakit, berair, memerah dan entah apalah namannya. Cerita berawal ketika lathan arung jeram pengarungan ke Sungai Brantas. 3 hari (1-3 Maret 2013) nemenin adek22 Anggota Muda IMPALA UB belajar arung jeram di Sungai Brantas agaknya membuat aku sakit perut, muntah-muntah dan sakit mata yang efeknya kurasakan hingga saat ini, 4 hari setelah hari H. Ya, ya, ya. Benar sekali bahwa saat ini Sungai Brantas yang dulu pernah menjadi point penting bagi kehidupan ribuan orang yang tinggal disekitarnya kini mungkin berbalik fungsi menjadi sungai yang dapat membahayakan penduduk disekitarnya. Bagaimana tidak, kandungan airnya sudah sedemikian tercemarnya yang diakibatkan oleh sampah dan limbah yang dibuang kepadanya. Pantas saja sepulang dari Desa Karang Duren, aku langsung muntah-muntah dimalam harinya. Perutku rasanya dikoyak kesana kemari hingga diarepun juga kualami.
     Sungai Brantas adalah salah satu sungai di Jawa Timur dengan panjang 320 km serta daerah pengaliran sungai (DPS) seluas 12.000 km2 (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas, 2002). Sungai ini melewati beberapa kota di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, dan bermuara di Kota Surabaya. Konon ceritanya, dulu waktu zaman Kerajaan Kediri Sungai Brantas menjadi sumber penghasilan penduduk. Pada massa itu pemimpin yang terkenal yakni Prabu Jayabaya. Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi. Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik perahu menelusuri sungai. Massa itu kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.
     Saat ini, berbagai macam kerusakan telah dicatat dan memberikan indikasi degradasi kualitas air sungai sehingga berdampak negatif pada kondisi biota yang hidup di dalam Sungai Brantas. Kualitas air sungai merupakan hal yang sangat penting karena sungai adalah sumber air utama yang digunakan untuk kebutuhan air minum, pertanian, perikanan, dan kepentingan industri. Kualitas air ini mengalami degradasi sebagai akibat beban pencemaran sungai yang berasal dari aktivitas manusia seperti intensifikasi pertanian dan pengembangan kota. Sederet aktifitas diatas pula yang membuat kejayaan Sungai Brantas di era ini tak lagi gemilang seperti dulu.
     Now, Brantas River does not look like in 1980s. The water condition is not proper to be used by many needs since a decade ago. The expert for environment in Universitas Brawijaya, Dr Ir Suharjono MS explaied, water in Brantas is soiled with family and industrial waste. According to him, the chemical content in the water is over the maximal rate which is more than 0.5 ppm (part per million), so it is dangerous for health to consume. (Prasetya Online) http://prasetya.ub.ac.id/kliping/en/html/12489

               Gambar diatas adalah kondisi air sungai saat ini.

     Miris rasanya melihat warna airnya yang saat ini. Coklat, kotor, keruh bahkan minim biota yang hidup didalamnya. Jadi membayangkan, seperti apa ya Sungai Brantas pada jaman kerajaan Kediri dulu? Mungkin tidak perlu ragu kalau tak sengaja harus menelan air saat self rescue (renang jeram). Ha ha ha, gila juga kalau mau arung jeram di massa itu....bisa di hukum sama Prabu Jayabaya kali ya... Aktivitas perdagangan di sungai jadi macet karena sekawanan olahragawan arung jeram. Hahahaha.
    
     Nah, ini ada sebuah program kegiatan yang kebetulan besok Hari Sabtu akan aku ikutin sama teman-teman yang lain dari IMPALA UB yang merupakan salahsatu partisipasi IMPALA UB (Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya) dalam upaya turut melestarikan lingkungan. Yakni bersih-bersih Sungai Brantas. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Jawa Pos (Radar Malang) dengan TNI, Polri dan instansi pemerintah maupun swasta se-Malang Raya.

http://www.bumn.go.id/jasatirta1/publikasi/berita/pjt-i-suport-kegiatan-bersih-bersih-kali-brantas/
http://lantamal5.tnial.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1490&Itemid=63

     Harapanku semoga sedikit partisipasiku secara individu serta teman-temanku dari Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) besok hari Sabtu tanggal 9 Maret 2013 itu dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi lingkungan. Dan semoga lain kali ketika aku latihan arung jeram di Sungai Brantas again, idak seberapa menderita seperti saat ini. hehehe