Kamis, 07 Maret 2013

SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

Malang, 7 Maret 2013
Risty Krisinggih

           SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

     Lama juga rasanya gak corat coret disini. Oke, kali ini ingin cerita soal mataku. Ya, mata kiriku yang mungkin saat ini lagi ngambek, sakit, berair, memerah dan entah apalah namannya. Cerita berawal ketika lathan arung jeram pengarungan ke Sungai Brantas. 3 hari (1-3 Maret 2013) nemenin adek22 Anggota Muda IMPALA UB belajar arung jeram di Sungai Brantas agaknya membuat aku sakit perut, muntah-muntah dan sakit mata yang efeknya kurasakan hingga saat ini, 4 hari setelah hari H. Ya, ya, ya. Benar sekali bahwa saat ini Sungai Brantas yang dulu pernah menjadi point penting bagi kehidupan ribuan orang yang tinggal disekitarnya kini mungkin berbalik fungsi menjadi sungai yang dapat membahayakan penduduk disekitarnya. Bagaimana tidak, kandungan airnya sudah sedemikian tercemarnya yang diakibatkan oleh sampah dan limbah yang dibuang kepadanya. Pantas saja sepulang dari Desa Karang Duren, aku langsung muntah-muntah dimalam harinya. Perutku rasanya dikoyak kesana kemari hingga diarepun juga kualami.
     Sungai Brantas adalah salah satu sungai di Jawa Timur dengan panjang 320 km serta daerah pengaliran sungai (DPS) seluas 12.000 km2 (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas, 2002). Sungai ini melewati beberapa kota di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, dan bermuara di Kota Surabaya. Konon ceritanya, dulu waktu zaman Kerajaan Kediri Sungai Brantas menjadi sumber penghasilan penduduk. Pada massa itu pemimpin yang terkenal yakni Prabu Jayabaya. Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi. Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik perahu menelusuri sungai. Massa itu kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.
     Saat ini, berbagai macam kerusakan telah dicatat dan memberikan indikasi degradasi kualitas air sungai sehingga berdampak negatif pada kondisi biota yang hidup di dalam Sungai Brantas. Kualitas air sungai merupakan hal yang sangat penting karena sungai adalah sumber air utama yang digunakan untuk kebutuhan air minum, pertanian, perikanan, dan kepentingan industri. Kualitas air ini mengalami degradasi sebagai akibat beban pencemaran sungai yang berasal dari aktivitas manusia seperti intensifikasi pertanian dan pengembangan kota. Sederet aktifitas diatas pula yang membuat kejayaan Sungai Brantas di era ini tak lagi gemilang seperti dulu.
     Now, Brantas River does not look like in 1980s. The water condition is not proper to be used by many needs since a decade ago. The expert for environment in Universitas Brawijaya, Dr Ir Suharjono MS explaied, water in Brantas is soiled with family and industrial waste. According to him, the chemical content in the water is over the maximal rate which is more than 0.5 ppm (part per million), so it is dangerous for health to consume. (Prasetya Online) http://prasetya.ub.ac.id/kliping/en/html/12489

               Gambar diatas adalah kondisi air sungai saat ini.

     Miris rasanya melihat warna airnya yang saat ini. Coklat, kotor, keruh bahkan minim biota yang hidup didalamnya. Jadi membayangkan, seperti apa ya Sungai Brantas pada jaman kerajaan Kediri dulu? Mungkin tidak perlu ragu kalau tak sengaja harus menelan air saat self rescue (renang jeram). Ha ha ha, gila juga kalau mau arung jeram di massa itu....bisa di hukum sama Prabu Jayabaya kali ya... Aktivitas perdagangan di sungai jadi macet karena sekawanan olahragawan arung jeram. Hahahaha.
    
     Nah, ini ada sebuah program kegiatan yang kebetulan besok Hari Sabtu akan aku ikutin sama teman-teman yang lain dari IMPALA UB yang merupakan salahsatu partisipasi IMPALA UB (Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya) dalam upaya turut melestarikan lingkungan. Yakni bersih-bersih Sungai Brantas. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Jawa Pos (Radar Malang) dengan TNI, Polri dan instansi pemerintah maupun swasta se-Malang Raya.

http://www.bumn.go.id/jasatirta1/publikasi/berita/pjt-i-suport-kegiatan-bersih-bersih-kali-brantas/
http://lantamal5.tnial.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1490&Itemid=63

     Harapanku semoga sedikit partisipasiku secara individu serta teman-temanku dari Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) besok hari Sabtu tanggal 9 Maret 2013 itu dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi lingkungan. Dan semoga lain kali ketika aku latihan arung jeram di Sungai Brantas again, idak seberapa menderita seperti saat ini. hehehe
 
    
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar