Jumat, 27 Desember 2013

LENYAP SUDAH KARYA-KARYAKU SEIRING HILANGNYA LAPTOPKU T_T

Malang, 28 Desember 2013
Risty Krisinggih
LENYAP SUDAH KARYA-KARYAKU SEIRING HILANGNYA LAPTOPKU T_T

           Aku ga tau ini postingan tentang curhatan atau apa. Yang jelas ingin menulis aja setelah sekian lama ga nulis karena seperti tertera pada judul. Yayaya, laptopku ilang..Tempatku berkarya, tempat dokumen penting disimpan dan tentu saja memori multimedia yang menyimpan berjuta kenangan lama. Sedih rasanya. Sekarang ga bs lagi nglanjutin karya tulisku, g bs lagi membuka lembaran lama, dan pokonya banyak g bisanya.
           Awal kejadian bermula dari malam dimana aku tidur dalam sebuah ruangan yang selama ini juga jadi tempat singgahku di kampus. Malam itu entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang tidak menyenangkan tiba-tiba menyeruak diantara fikiranku. Susah tidur tapi g tau kenapa, sedang mikirin apa sampai akhirnya sekitar jam setengah duabelas malem aku pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah itu aku balik lagi ke ruangan dan masih juga belum bisa tidur. Rasa semakin gelisah menyelimuti, dan tiba-tiba.....
           Ada mas mas separuh baya pakai baju merah mengintip ruangan dari balik jendela. Rasa hati pengen negor, bahkan sempat juga teriak, "heee, mas..ngapain?" cuman ya masnya aku yakin ga denger orang ruangannya lumayan kedap suara. Sempat berfikir pngen bangunin temen-temen disampingku yang lagi pules banget. Tapi g enak hati, akhirnya cukup aku perhatikan aja gerak gerik mas-mas itu...sekitar 10 menit dia mengintai dari balik jendela. Masnya uda jelas ga liat kalau aku lagi merhatiin dia. Soalnya lampu ruangan kan dimatiin, jadi emang gelap kalo dari luar. 
          Kejadian ini nggak aku ambil pusing dan aku anggap angin lalu aja, meskipun sebenarnya ada sedikit kecurigaan, bahkan paginya sempet juga aku ceritakan hal ini kepada salah satu teman. Pagi itu aku bangun dan posisi laptopku masih sama seperti semalam, ya diatas meja kecil sebelah kanan ruangan dan parahnya deket pintu. Aku perhatikan lama pagi itu, padahal biasanya tak pernah kulihat sedetail itu. Kuperhatikan warnanya, tulisannya, stikernya...
          Pukul 8 aku ada praktikum lapang dan harus segera cap cus ke Kota Batu. Entah kenapa tiba-tiba aku lupa blenggg akan laptop yang sedari tadi aku amati. Pas nyampe Batu rasa hati uda gak enak, inget posisinya yang deket pintu dan sebagainya. Padahal sebelum22nya aku jaraaang banget ninggalin laptopku di tempat ini. Dan entah kenapa tadi  aku bisa lupa selupa lupanya untuk mengamankannya. Bahkan sempat ngeri ketika terbesit bayang-bayang mas-mas berbaju merah semalam. Namun ada pikiran lain yang turut meredam gejolak, dia kata bahwa, "Sudahlah..berdoa aja,,lagian kan di ruangan itu masih ada temenmu yang standby...".
          Selesai praktikum aku kembali ke Malang. Dan entah kesibukan apa seusai itu bahkan aku tak mengecek apakah laptopku masih aman. Ngurusin administrasi pendanaan ke rektorat dan bla bla bla..Tibalah malam hari habis maghribpan,,, aku cari si Dia karena lagi pengen make....
          HAAhhh.. ADuuH... My Good....nothing! Dia ga ada dimana mana. Aku tanya setiap orang yang lalu lalang, semua, semua, tapi jawaban mereka masih sama "nggak tau RiiiiiS...". Air mata tiba-tiba membasahi segala apa yang aku risaukan, teringat betapa pentingnya semua data yang kusimpan disana. Semua.
          Sampai hari ini, kejadian 1 bulan yang lalu itu masih terekam kuat dan pelajaran penting aku dapatkan darinya. Keteledoranku, semua kesalahan fatal yang uda kulakukan itu...Kemarahan kedua orang tuaku bahkan jauh lebih kecil ketimbang rasa campur aduk yang kurasakan pasca hilangnya laptopku ituu. huhuhu.
          Tapi ya sudahlah, apa dikata, bukan malingnya yang salah, tapi aku aja yang kurang hati-hati sehingga mengundang malingnya untuk mengambil barangku. Terlepas dari semua itu, hari ini aku harus bangkit untuk berkarya lagi...semangaaat!
         


Jumat, 06 September 2013

Mengulas Hakekat Pencinta Alam


MENGULAS HAKEKAT “PENCINTA ALAM”
Malang, 6 Agustus 2013
Risty Krisinggih

      Sering kali muncul pertanyaan tentang apa peran sebuah organisasi pencinta alam dalam konteksnya tindakan real untuk turut melestarikan alam. Salah satu kegiatan yang identik dengan organisasi ini dapat disebut sebagai suatu kegiatan olahraga alam bebas. Lebih spesifiknya lagi dibagi dalam berbagai divisi seperti arung jeram, hiking, caving, rock climbing, terjun payung, diving atau jenis lainnya. Lalu apakah semua kegiatan itu memiliki kontribusi nyata dalam pelestarian alam? Ronald G.Petocz dalam bukunya yang berjudul “Konservasi Alam dan Pembangunan Irian Jaya hl.82” menyatakan suatu opininya mengenai salah satu olahraga di atas yakni hiking. “Sungai es dan padang salju Cartensz itu sekarang menjadi tempat utama para wisatawan, khususnya para pendaki gunung yang sial sekali sudah menambah kerusakan dan pencemaran wilayah itu”. Ada kata yang saya kira perlu digaris bawahi dari secuil penggalan tulisan itu, “sial sekali”. Ini seperti menjelaskan bahwa kegiatan hiking memiliki dampak buruk terhadap kelestarian lingkungan. Lalu apakah benar demikian?

      Bertolak dari semua itu sebuah organisasi pencinta alam yang identik dengan kegiatan olahraga alam bebas memiliki sebuah misi tulus yang lebih dipahami oleh mereka yang melakoninya. Sempat suatu saat timbul sebuah pertanyaan dari dalam diri saya, bahwa apakah tidak sebaiknya gunung hutan, sungai, gua-gua, tebing dan lautan yang memiliki keindahan luar biasa itu dibiarkan saja agar tidak terjadi kerusakan, pencemaran, fandalisme dll? Atas pertanyaan saya itu salah satu rekan saya sesama pencinta alam menanggapi dengan jawaban ringan namun punya makna yang mendalam. Tuhan menciptakan alam semesta ini dengan berjuta rahasia dan keindahan yang tidak seluruhnya diketahui oleh manusia. Selanjutnya hakekat seorang manusia didunia ini diciptakan dengan status sebagai seorang khalifah yang wajib menjaga kelestariannya. Kegiatan olahraga alam bebas adalah sebuah kegiatan yang mendekatkan manusia untuk lebih mengenal alam, mengenal ciri khasnya dan sifatnya sehingga dapat membentuk suatu sikap mencintainya dan diwujudkan dalam suatu upaya untuk menjaga kelestariannya atas rasa memiliki yang tumbuh secara alamiah. Begitulah alur pemikiran ringan yang saya dan teman saya simpulkan.

      Kembali lagi ke kegiatan alam bebas yang sering dilakukan organisasi pencinta alam. Ya, kami memang melakukan macam-macam kegiatan itu. Namun semua itu kami lakukan dengan misi tulus menjaga kelestarian alam. Dalam dunia kepencintaalaman ada aturan mutlak yang berlaku diseluruh penjuru, lalu kami sebut itu sebagai sebuah kode etik pencinta alam. Bukan explore tanpa pertimbangan, bukan berkegiatan tanpa tujuan dan bukan pula membawa suatu misi pengerusakan. Namun kami datang dengan hati damai, cinta terhadap alam dan senantiasa mengagungkan keasriannya.

     Kegiatan sebuah organisasi pencinta alam tentu saja tidak hanya olahraga alam bebas, Pemikiran semacam itu perlu ditepis dan dikaji kembali. Penelitian sosial dan ilmiah juga menjadi salah satu pengabdian kami terhadap masyarakat dan juga bumi tercinta. Tak jarang pengetahuan baru seperti bidang speleologi lahir dari para pencinta alam yang memang memiliki potensi didalamnya, karena kami lebih mengenalnya. Dengan demikian anggapan buruk mengenai pencinta alam dapat dinilai oleh masing-masing individu sesuai dengan fakta yang terjadi.

Selasa, 20 Agustus 2013

PANDERMAN SERIES

PANDERMAN SERIES
10 Juli 2013
Risty Krisinggih



    7 Juli 2013 aku ikutan teman-teman TIM XPDC Gua dan Karst Nusantara 2013 IMPALA UB (Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya) untuk latihan angkat beban ke Gunung Panderman. Gunung ini terletak di Kota Batu. Emang nggak tinggi-tinggi amat sih. Tapi lumayan bikin capek juga. Perjalanan dimulai pagi hari sekitar jam 8. Perijinannya nggak begitu sulit kok, tinggal bayar tiket masuk aja sama ibu yang punya rumah di jalan depan jalur mendakinya.

    Aku lincah sekali melewati tiap jalurnya, jelas karena aku nggak bawa beban, hehehe. Sedangkan tim XPDC, waw 14 kg lumayan bikin bahu engkleng laah. Kurang lebih 2000 m dpl kami semua suka ria mendakinya. Fegetasinya tidak terlalu lebat. Jalurnya keliatan jelas kok, jadi nggak perlu hawatir akan tersesat. Cuma ada beberapa percabangan aja yang mungkin bisa bikin bingung. Disana ada banyak monyet yang siap menerkam segala jenis makanan kalau kita menaruhnya sembarangan, jangankan diluar day pack, di dalam saja mereka ambil. Entah mengapa mereka liar sekali jika melihat ada makanan. Kudu ati-ati juga karena mereka bisa bertindak ganas kalau merasa terganggu, apalagi waktu aku nyoba pengen motret anaknya yang imut-imut. Eh eh eh, dari belakang si bayi munculah emaknya yang hampir aja nerkam wajahku. Buset dah,, serem.

    Kami melewati post demi post mulai dari latar ombo, watu gede sampai di puncaknya. Udaranya yang segar dan sejuk membuat rasa capek luntur sejenak. Apalagi pas nyampe puncak. Pemandangannya, beeee, muantab! Photo-photo sebentar, bikin kopi panas, dan makan mie, kamipun beranjak turun dan pulang. Semoga latihan angkat beban ini bermanfaat untuk tim XPDC ya?

Minggu, 07 Juli 2013

Uniknya Dataran Tinggi Dieng Dengan Segala Budayanya


2 Juli 2013

Risty Krisinggih
Uniknya Dataran Tinggi Dieng

 

        Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan yang terletak di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah Indonesia. Dataran ini menjadi objek wisata karena memiliki beberapa wisata alam dan bangunan peninggalan bersejarah. Ada wisata Telaga Warna, Kawah Sikidang dan Candi Arjuna. Hanya saja yang sempat saya kunjungi adalah Telaga Warna dan Kawah Sikidangnya.

        Telaga Warna, yup. Telaga satu ini memang beda dari telaga pada umumnya. Berwarna-warni dari hijau, biru, kuning dan ungu. Fenomena ini terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup tinggi sehingga saat sinar matahari mengenainya maka warna air telaga akan nampak berwarna warni. Bahkan kata penduduk sana, beberapa tahun silam warna-warni telaga ini justru lebih nampak lagi dibandingkan sekarang. Wiiih, bisa kebayang ya? Pasti lebih indah. Udara yang dingin dan sejuk, sembari semilir angin membuat badan terasa nyaman dan segar.



        Kawah Sikidang. Kawah satu ini memiliki legenda yang berkembang di masyarakat. Seperti cerita dari Pak Manto warga asli sana. Konon katanya pada jaman dahulu hiduplah seorang ratu cantik bernama Shinta Dewi. Suatu hari dia dilamar oleh seorang pangeran bernama Pangeran Kidang Garungan. Pangeran ini berkepala kijang dan berbadan manusia, karena itulah Ratu Shinta Dewi tidak menginginkan pangeran tersebut. Akhirnya dia membuat suatu persyaratan yaitu sang pangeran harus membuatkan sumur yang lebar dan dalam. Dengan dalih itulah Ratu Shinta mewujudkan niat liciknya yang kemudian mengubur Pangeran Kidang Garungan ketika ia sedang menggali sumur tersebut. Saat itu pangeran melakukan perlawanan dengan mengeluarkan beberapa jurus sehingga sumur itu bergetar dan mengeluarkan ledakan air panas, namun perlawanan itu tidak berhasil. Sumur itulah yang kemudian menjelma menjadi Kawah Sikidang. Saat itu pangeran marah dan mengeluarkan kutukan bahwa kelak Sang Ratu Shinta Dewi dan keturunannya akan berambut gembel.

          Nah, misteri rambut gimbal inilah yang selanjutnya menarik perhatian saya. Tidak semua anak dianugerahi rambut gimbal. Tidak seorangpun tahu pada siapakah rambut gimbal itu akan diturunkan. Fenomena ini masih mengandung mistis yang sulit dijelaskan secara logika. Pasalnya, rambut gimbal ini bukanlah seperti rambut gimbal pada umumnya yang dijadikan sebagai mode atau fashion. Rambut gimbal akan datang secara alami pada anak-anak tertentu di Dataran Tinggi Dieng. Pada awalnya anak-anak ini terlahir normal seperti anak bayi pada umumnya. Namun pada suatu fase tertentu (biasanya umur 3-7 tahun) anak ini akan mengalami demam hebat dan rambutnya berubah menjadi gimbal. Meskipun dipotong berkali-kali ataupun di cuci bersih, tetap saja gimbal ini tidak akan hilang. Ada suatu prosesi kusus untuk menghilangkan rambut gimbal ini, yakni dilakukannya pemotongan rambut gimbal dengan prasyarat kusus. Prosesi dapat dilakukan masal atau mandiri oleh masing-masing orang tua. Biasanya dilakukan seperti budaya selamatan. Dalam prosesi ini terdapat suatu kenyataan yang unik bahwasanya sebelum pemotongan rambut, orang tua harus memenuhi segala permintaan anak terlebih dahulu. Entah dia meminta sesuatu yang wajar seperti mainan, rekreasi ataupun permintaan yang berat seperti meminta mobil dll. Waktu prosesi ini tidak dapat ditentukan, sebab anak berambut gimbal itu sendirilah yang akan meminta pada suatu hari. Namun prosesi ini harus dijalankan pada suatu hari, sebab masyarakat memiliki kepercayaan jika tidak dilaksanakan, maka akan berakibat mendatangkan kesialan pada kehidupan anak itu. Setelah dilakukan serangkaian prosesi ini, maka rambut anak gimbal itu akan tumbuh normal kembali seperti saat dia masih bayi. Unik sekali bukan? Bahkan hal ini masih sulit saya percayai, namun memang demikianlah yang terjadi.

         Konon katanya, rambut gimbal ini dilindungi oleh kekuatan roh. Orang Dataran Dieng tidak pernah menganggap anak rambut gimbal mereka sebagai kesialan, namun mereka justru menganggap itu sebagai anugerah yang harus disyukuri. Menurut Bapak Manto Rambut gimbal disini ada dua macam, yakni gimbal kecil-kecil dan gimbal besar. Gimbal kecil-kecil dipercaya dapat membawa kesusahan pada anak itu dan juga keluarganya. Sedangkan gimbal ukuran besar akan mendatangkan keberuntungan.



          Kembali lagi ke Kawah Sikidang, hehehe. Kawah ini berukuran lumayan besar, sekitar 200m3. Didalamnya terlihat air keruh yang meledak-ledak serta mengeluarkan uap panas dan berbau tak sedap. Jadi, siap-siap masker ya sebelum kesini....Udara disini sangatlah dingin, jaket dan sarung tanganpun harus dibawa agar tidak kedinginan. Setelah puas melihat kawah, pengunjung bisa juga menikmati carica, makanan khas Dataran Tinggi Dieng maupun gorengan hangat yang dijual di warung-warung dekat kawah. Yang jelas rekreasi di Dataran Tinggi Dieng ini sagatlah menarik, jadi sempatkanlah mampir jika teman-teman berkunjung ke Wonosobo.




Sabtu, 06 Juli 2013

Guide Arung Jeram Bukanlah Pekerjaan Biasa

Pelajaran Dari Profesi Beresiko Maut
30 Juni 2013

    Satu minggu ini aku banyak banget belajar dari guide arung jeram di Sungai Serayu. Nggak Cuma ilmu arung jeram, melainkan banyak pelajaran lain yang bisa kuambil. Guide arung jeram adalah profesi yang sehari-harinya bergelut dengan maut, penuh resiko bahkan sampai resio kematian. Sungai adalah faktor alam yang sepenuhnya keadaan diatur oleh Tuhan setiap detiknya, entah Dia beri banjir, hole yang menggulung, under cut yang memangsa korban, dll.
    Pelajaran 1. Semakin kita paham akan sesuatu dengan segala resikonya, maka kita bukannya semakin berani menghadapi sesuatu itu, melainkan akan semakin waspada dan hati-hati. Kata berani artinya mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb; tidak takut (gentar, kecut). Berani yang tanpa pertimbangan artinya nekat dan tanpa pertimbangan yang matang. Segala sesuatu pasti memiliki resiko didalamnya. Termasuk juga olahraga arung jeram yang kugemari. Bahkan setiap kali akan melakukannya aku pasti berfikir bahwa aku sedang mendekati bahaya. Dan aku nggak tau apa yang bakal terjadi, kelancarankah, kecelakaankah, atau resiko lainnya. Benar kata Mas Arif, semakin aku tau karakteristik sungai dengan segala bahayanya aku semakin perhitungan, hati-hati dan waspada. Sikap berani tanpa pertimbangan yang akan menyebabkan kecelakaan konyol tidak boleh dilakukan oleh seorang rafter. Istilah lainnya sok berani karena gengsi. Kalau jeram itu dirasa tidak aman, ya kenapa masih juga menantang untuk ngelewatinnya? Karena alam itu bergerak sesuai kehendak Tuhan tanpa sedikitpun kontrol dari manusia.
    Pelajaran 2. Kesempatan itu hanya akan datang kepada orang yang mampu membaca peluang. Membaca peluang dalam setiap kesempatan yang ada itu tidaklah mudah. Kesempatan bisalah datang kapanpun asalkan ada peluang. Hanya orang yang memiliki skill dan pengetahuan serta kemauan mempertahankan serta memajukan nasiplah yang mampu membaca peluang tepat pada tempat dan waktunya.
    Pelajaran 3. Belajar itu bukan proses yang instan, melainkan butuh proses dan kesabaran. Membaca arus sungai yang sangat sulit tidak dapat dengan mudah dilakukan meskipun seorang skipper sudah memiliki pengetahuan akan tatacara skipper. Baca arus membutuhkan “jam terbang”. Semakin sering turun ke sungai, maka akan semakin pintar pula dalam membaca arus.
    Pelajaran 4. Komunikasi adalah bagian dari hidup yang sangat penting. Tanpa komunikasi, bisa jadi manusia tidak akan dapat menjalani hidupnya. Sebab hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang seumur hidupnya akan membutuhkan peran orang lain.

PENGUNCI BAGASI TERTINGGAL GARA-GARA NGEBUT

Pengunci Abang-abang Bus Kebawa Sama Aku
30 Juni 2013

    Pagi ini tiba-tiba aku teringat kejadian kemaren lusa, tanggal 27 Juni 2013. Waktu itu aku lagi perjalanan dari Malang ke Banjarnegara. Pas perjalanan dari Wonosari ke Banjarnegara aku dan anak-anak memilih untuk naik bus Teguh yang bersedia nganter kami sampai ke base campnya Bannyu Woong dengan tambahan sedikit biaya. Kebetulan waktu itu day packku diletakkan dibagasi belakang. Day packku ini full sekali dengan berbagai macam perlengkapan pribadi, ada sleeping bag, ada pakaian ganti, dan obat-obatanku popmie serta gelas yang kuletakkan di saku samping deuter fututa 28l. Model day pack ini saku sampingnya gak terlalu besar kalau untuk ditempati popmie ukuran besar, obat-obatan dan juga gelas. Tapi mau gimana lagi, orang ruang utamanya uda penuh banget.
    Nah, ceritanya bus Teguh ini ngebut banget nget. Banget dah pokoknya. Waktu di terminal Wonosari kan kita nggak sempat sarapan, mangkannya makannya diputuskan di bus Teguh ini sambil perjalanan ke base camp Banyu Wong. Bukannya perut kenyang enakan, eeeh malah mual-mual yang iya. Tapi point ceritanya bukan yang ini. Jadi gini, busnya kan ngebut banget, pas uda nyampe base camp semua barang diturunin, termasuk juga day packku yang ada di bagasi belakang. Karena aku hawatir obat-obatan, popomie serta gelasku tertinggal di bagasi, akupun putusin buat ngecek lagi dibagasi belakang, aku buka pengunci bagasinya. Bentuknya besi panjang yang sisi bawahnya bengkok. Cara nguncinya cukup besi ini diletakin di lubang pengunci dan otomatis dia bakal ngunci karena sisi atasnya ada bendolan penahannya. Semacam logam bundar gitu. Cukup berat juga besi ini. Nah, akukan buka pengunci ini, lalu aku periksa seisi bagasi. Ternyata uda bersih. Pas aku pengen naruh penguncinya lagi, eeeeh eh eh lakok busnya ngebut pergi. Aku teriak tapi masih kalah sama suara mesinnya yang digas tancap. Yaaaaah, akhirnya pengunci itu sampai saat ini masih ada ama aku. Ya elah,, bang, bang, aku jadi risau gara-gara pengunci ini. Pasti abang bus itu bakal nyariin deh. Bodo bangeeet aku hari ini. Ngembaliin? Ya bakal susah lah, orang bus Teguh itu buanyak banget di terminal Wonosari. Lumayan jauh pula dari base camp Banyu Wong ini.

Jumat, 28 Juni 2013

Sungai Serayu

Sungai Serayu “The Pikas”
28 Juni 2013
  
The Pikas Bannyu Woong punya
          The Pikas, namanya terdengar lucu dan unik. Awalnya aku ga ngerti apa itu. Aku kira semacam nama lelucon mirip kayak tokoh kartun pikachu atau semacamnya. Hahaha, ternyata itu singkatan dari “Pinggiran Kali Serayu” lucu memang. The Pikas berada di Base Camp Bannyu Woong. Disini tempatnya santai, teduh dan yang paling penting adalah free wifi. Muantab!
Penampang Sungai Serayu
     Sungai Serayu adalah sungai yang membentang di Desa Kutayasa Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Sepanjang pengelihatan, sungai ini memiliki karakteristik yang agak mirip dengan Sungai Lekso yang ada di Blitar. Bedanya penampang Sungai Serayu jauh lebih lebar. 20-30 meter, bahkan dibeberapa titik bisa sampai 50-200 meter. Debet airnya yang normal berkisar antara 40-55m3/s. Di sungai ini uda ada 3 operator yang siap melayani tamu untuk arung jeram. Ada Operator Banyu Wong, Serayu Adventure Indonesia dan Atas Serayu Adventure. Letak base camp Banyu Wongdan Serayu Adventure Indonesia berseberangan hanya terpisah oleh Sungai Serayu itu sendiri. Sedang Atas Serayu ada di tepi sungai depan jeram batu kodok.
Action di Jeram Asyik

Semangat melewati jeram
Jeram maskot Serayu "Jeram Guide" sering bikin flip perahu
          Trip pengarungan disini ada long trip dan trip pendek dengan beberapa pilihan start point. Ada start Belimbing 24 km, Tunggoro 16km, Randegan 14km, Boja 12km dan trip Seruling Mas 10km. Hari ini 28 Juni 2013 aku dan 7 teman ada Hilman Fajar S., Maria Dewi O., Syntia Ana S., Rahayu Simanjuntak, Agung Permadi, Risky Kurniawan dan Sayyidi Ainul Yaqin mencoba trip panjang start Belimbing. Jeram demi jeram kami lewati mulai dari jeram welcome, jeram cawet, jeram guide, jeram S1, S2, S3, jeram tangga, jeram junjugan, jeram gentong, jeram prigi, jeram panjang, jeram Dwi, jeram double drop, jeram fliper 1, fliper 2, batu kodok, keriting, tangga, tabrak boja, asik, dan maaasih banyak lagi.
        Hari ini perahu base marine yang punya body bongsor yang aku tumpangi. Awalnya lancar. Kami lakukan scouting tiap sebelum jeram. Sampai akhirnya perahuku flip di jeram no name. Bebebebe, awalnya perahu masuk dijalur kanan, kemudian badan perahu kanan naik keatas tebing. Dan karena tabung kiri kena arus kuat, maka miringlah perahu itu ke kanan. Waktu itu mas Lisik (guide Banyu Wong) sempat nahan pake tangan pegangan ke tebing. Aku, Sayyidi, Risky dan Syntia mencoba untuk bebani tabung kanan. Tapi tiba-tiba dari belakang, bluppp, perahu Hojo yang diskipperi oleh Maria menabrak tabung perahu kiri kami yang uda separo masuk air. Akhinya....wuuuup,, fliplah perahu kami. Blummmm, tahan nafas beberapa menit dibawah perahu. Yang aku lihat Cuma air beriak diatas. Berusaha ambil nafas diantara tabung perahu, tapi akhirnya berhasil juga keluar dari perahu, meskipun 1-2 liter air sepertinya masuk ke perut. Hahaha
Foto bersama di start point Tunggoro
          Sungai Serayu cocok sekali untuk melatih skill baca arus. Penampangnya yang lebar membuat skipper harus berkonsentrasi terus untuk mencari jalur yang paling tepat. Kemampuan manuver menjadi hal penting setiap akan memasuki jeram. Yang paling seru disini adalah standing wavenya. Bbebebe, muantab pokoknya. Bikin badan terciprat air, dan ini adalah bagian yang paaaling aku suka. Sungai ini juga lengkap, punya flat seperti Brantas, bebatuan seperti lekso, drop-dropan dan hole seperti pekalen, pokonya lengkap banget deh....
Perahu masuk standing wave hingga tak nampak

Pinggiran kali serayu resto Bannyu Woong punya

Pose

Mentari pagi di Sungai Serayu
Kegiatan rutin "self rescue"

Kamis, 27 Juni 2013














Doa Kami Selalu Menyertaimu,
Mbak Sylficia Dwi Karyaningsih
27 Juni 2013

        9 tahun silam engkau melakukan perjuangan sama seperti yang kami lakukan saat ini. Berbekal semangat suci mengemban tugas mengarungi Sungai Serayu. Tragedi 9 September 2004 mungkin menjadi hari yang sangat bersejarah bagi organisasi kita tercinta IMPALA UB. Kepergianmu dikala itu meninggalkan bekas luka dalam dihati kami semua, keluarga yang menyayangimu. Namun lantunan doa kami akan senantiasa terpanjatkan sepanjang hayat IMPALA UB.
        Mbak Dwi, begitulah kami menyapamu sebagai panggilan yang akrab ditelinga kami. Meskipun kita tidak pernah bertemu, namun semangat perjuanganmu masih kami rasakan hingga detik ini. Hari ini kami datang mengunjungi memorialmu di Sungai Serayu. Kami panjatkan doa bersama untukmu. Kepergianmu telah membawa kami kepada standart pengarungan yang lebih safety dan banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan dari sana. Tidak banyak orang yang mengenalmu, namun dimata kami engkau adalah seorang pahlawan bagi organisasi IMPALA UB.
Terima kasih Mbak Dwi, semoga engkau selalu bahagia berada disisi-Nya....


Selasa, 25 Juni 2013

Hanya Tentang Rasa Pagi Ini

Hari ini 26 Juni 2013
Tulisan ini tanpa tujuan

Aku gak tau sedang merasakan apa. Badanku sakit, kepala pusing, dadaku sesak, apalagi setelah menerima kabar buruk kemarin malam. Aku ga bisa cerita kesiapapun, cuma blog ini tempat aku bisa leluasa membicarakan segala hal yang ga bisa kuceritakan kepada orang lain.

Hari ini aku akan berangkat ke Banjarnegara, Sungai Serayu untuk mengemban tugas mendampingi adek-adek 36 pengarungan hingga 2 Juli 2013.

Pagi ini aku harus mbetulin sendal gunungku yang talinya putus, harus nyebar surat peminjaman alat, padahal aku harus segera pulang ke rumah untuk check up kondisiku. Aku juga belum packing dan persiapan lainnya. Ada pula 1 tugas UAS RUA yang hari ini harus kutitipkan ke temanku karena nanti sore aku uda berangkat.

Aku senang, karena akhirnya harapan adek-adek ke Serayu bisa terwujud. Sebagai pendamping rasanya senannng sekali. Aku berharap kali ini berjalan lancar tanpa hambatan. Semua selamat hingga kembali ke BT. 

Setelah aplikasi ini aku harus memulihkan kondisi. Paru-paruku butuh perhatian untuk sembuh.
Bismillahirrahmanirrahiim....

Minggu, 23 Juni 2013

Hari ini 23 Juni 2013
PARU-PARU BASAH?

          5 hari terhitung mundur dari hari ini aku merasakan perasaan yang berbeda akan diriku. Ya, ya, ya. Semenjak di vonis dokter aku ternyata sedang sakit paru-paru basah rasanya seperti kehilangan sesuatu atau merasa ada yang hilang dari diri ini. Sama sekali gak nyangka bahwa batukku yang gak sembuh-sembuh selama 3 bulan ini berujung pada kenyataan yang mengiris hati. Padahal aku kira batuk flu biasa.
          Bronchitis akut – atau yang dikenal juga dengan Paru-paru Basah – merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika saluran bronchial dalam paru-paru terendam dengan air. Saluran bronchial ini kemudian akan membengkak dan memproduksi lendir, yang menyebabkan timbulnya batuk-batuk.
Penyakit ini sering timbul setelah adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti pilek. Sebagian besar gejala bronchitis akut seperti sakit di dada, sesak napas, dll biasanya bertahan hingga 2 minggu, namun batuknya bisa terus bertahan hingga 8 minggu pada kasus tertentu. (http://www.tipsbayi.com/bronchitis-paru-paru-basah-bronchiolitis.html)
          Kata dokter waktu itu, penyakitku ini disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat. Kena angin waktu berkendara tanpa pengaman dada/ angin malam, asap rokok (perokok aktif maupun pasif), polusi udara, polusi air, dan kondisi badan yang terlalu lelah akibat terlalu banyak aktifitas. Ya, memang rasa-rasanya kata dokter ini benar adanya dengan kondisiku. Mangkannya teman-teman harus hati-hati. Pakailah jaket waktu bersepeda, jangan dekat dengan teman yang lagi merokok. Karena meskipun kita ga ikutan merokok, tapi asap rokok yang mengandung bahan-bahan berbaya itu ikutan masuk ke paru-paru kita. Polusi, aku emang seorang rafter, setiap arung jeram sudah jelas bahwa polusi air pastilah merasuk kedalam tubuhku ini, meskipun aku baru menyadarinya setelah rasa sakit dan sesak didada timbul. Hoby boleh saja, tapi harus kita kontrol kuantitasnya. Kondisi kelelahan? Ini mengakibatkan antibody tubuh kita menurun, sehingga virus Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza mudah berkembang dan menjadi biang penyakit Bronchitis. Ya, seingatku begitulah aku, banyak aktifitas tiada henti, tidur larut malam, olahraga berat, semua aku lakukan. Terahir periksa darahku cuma 100. ;(
         Gejala demi gejala memang aku alami tanpa aku menyadarinya mulai dari :
  1. Batuk berdahak (pada hari-hari pertama mungkin batuk kering). Ini datang paling lama dan sampai sekarang 3 bulan.
  2. Rasa sakit di dada. Setiap habis lantap lari pasti dadaku sakit, atau kena angin.
  3. Rasa lelah. Aku kurang merasakan kalau ini, sebab selelah apapun pasti aku menghibur diri untuk melupakannya.
  4. Sakit kepala ringan. Kalau ini aku lumayan sering juga. Cuma ga pernah aku tanggepin. Takut dibilang manja ama teman-teman.
  5. Sakit-sakit pada badan. Ya, terutama pas mau tidur. Pasti aku bingung cari posisi agar badan kerasa lebih enakan.
  6. Demam. Seingatku aku pernah 3 kali demam hebat. Pertama pas habis ORAD Sungai Brantas, kedua pas lagi rapat di gudang atas (Mbak Erma seniorku yang tau waktu itu), ketiga pas pulang dari Sungai Pekalen,
  7. Mata berair, waktu itu pernah aku seminggu pakai kacamata gara-gara mataku berair terus. Sampai diejekin ama Mas Jack dan Mas Khori.
  8. Sakit tenggorokan. Ini hampir tiap selesai ORAD pasti aku rasakan.
          Aku jadi berfikir mungkin memang ini saatnya Tuhan memperingatkanku agar aku bisa ciptakan pola hidup sehat. Harapanku, orang disekelilingkupun setidaknya mau mendukung demi kesembuhanku. Karena aku butuh suport dan aku ga mau operasi. Sebab kata dokter, kalau cairan dalam paru-parunya uda melebihi ambang batas maka harus disedot. Pliiiiis,,, aku ga mau, ga mauuuuu. T_T. Terkadang tiba-tiba aku jadi melemah kalau mikirin ini, Tapi aku yakin, pasti bisa sembuh.

Selasa, 07 Mei 2013

Risty Krisinggih
22 Maret 2013
KRISIS MORALITAS, PERGESERAN NILAI DAN NORMA

    Akhir-akhir ini saya terinspirasi untuk menuangkan sedikit pandangan saya mengenai moralitas bangsa Indonesia diera globalisasi yang semakin tak terkendali perkembangannya baik dari segi ilmu pengetahuan maupun teknologi. Tanpa kita sadari, dewasa ini telah terjadi pergeseran makna pandangan hidup, ideologi, tata budaya maupun nilai dan norma. Jika ditinjau disekeliling kita, sebenarnya bangsa Indonesia saat ini tidak lagi mencerminkan jati diri Bangsa Indonesia. Pertama, timbulnya implikasi bahwa terjadi perubahan pandangan terhadap nilai dan norma yang telah menjadi budaya Bangsa Indonesia, yang telah dianut dan dipercaya sejak zaman nenek moyang dan merupakan titik awal lahirnya ideologi bangsa yang selanjutnya kita pelajari sebagai identitas dan karakteristik bangsa pada pelajaran kewarganegaraan Indonesia. Namun agaknya nilai-nilai itu kemudian mengalami pergeseran makna seiring dengan kemajuan IPTEK yang seharusnya justru dapat menunjang kemajuan bangsa. Contohnya seperti pergeseran pandangan terhadap pelaku-pelaku tindak asusila/zina yang zaman ini dianggap sudah biasa dan tidak ada hukuman yang dapat membuat jera pelakunya. Pasalnya hal ini dianggap sangat tabu oleh bangsa Indonesia pada massa sejarah. Bahkan pelaku zina bisa dihukum secara fisik maupun moril oleh masyarakat disekelilingnya, seperti diarak keliling kampung, diusir dari desa dan mendapatkan hinaan serta diskriminasi seumur hidup. Namun yang terjadi saat ini tidak demikian. Remaja dari berbagai tingkatan usia mulai dari SMP hingga perguruan tinggi tidak lagi menjunjung nilai-nilai moralitas yang dulu dianggap sangat sakral. Dewasa ini banyak contoh kasus remaja yang hamil diluar nikah akibat perzinaan yang dilakukan. Namun yang menjadi pertanyaan apakah mereka menyesal? Apakah mereka mendapat hukuman fisik atau moral? Apakah mereka terdiskriminasi dari lingkungan? Apakah mereka malu dengan tindakan zina yang seharusnya kita sebut aib ini? jawabannya adalah tidak. Cukup dengan kedua pelaku dinikahkan maka semua permasalahan akan selesai. Tidak ada rasa malu, tidak ada rasa takut, yang lebih parah hal ini kemudian dianggap sebagai hal biasa oleh pelaku maupun masyarakat sekitar.Padahal hal ini sunguh bertolak dengan ideologi bangsa dan ajaran agama.
    Kedua, pergeseran nilai moralitas selanjutnya adalah mengenai kejujuran. Dewasa ini kejujuran dirasa sesuatu yang sangat mahal harganya karena kejujuran sulit dicari. Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme bukan lagi menjadi sebuah hal yang sulit dilakukan. Dalam berbagai situasi hal ini sangat mungkin terjadi mengingat banyaknya celah-celah kesempatan yang ada. semua kembali kepada pilihan hidup seseorang. Namun Indonesia sebagai negara berkembang sungguh membutuhkan kader-kader pemimpin yang jauh dari ketidakjujuran dan pantang melakukan tindakan amoral seperti KKN. Lalu, lagi-lagi yang menjadi pertanyaan adalah bagimanakah hukum di Indonesia yang menjerat pelaku-pelaku KKN ini? Sudah sebandingkah dengan perbuatannya? Jawabannya adalah tergantung money. Pada kenyataannya pelaku-pelaku KKN akan mendapat hukuman ringan asalkan mereka memiliki uang. Bahkan fasilitas didalam penjarapun bisa dibeli. Mau ada televisi, layanan telepon atau yang lainnya tinggal beli. Jdi, apakah ini yang disebut keadilan?
    Ketiga, adalah perasaan kebanggaan atas bangsa Indonesia, Sudahkah kita bangga menjadi bangsa Indonesia? Kenyataannya, kita bangga ketika mengkonsumsi barang impor. Ibu-ibu akan senang memamerkan tas barunya dari S    ingapura ketika menunggu anaknya yang sedang belajar disekolah TK bersama ibu-ibu lainnya. Kita merasa memiliki nilai lebih ketika mengkonsumsi barang-barang buatan negara lain. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena telah terjadi pergeseran nilai akan kebanggaan barang produksi Indonesia. Namun hal ini akan menjadi realita yang sulit dan tidak ada jalan keluarnya ketika produk dalam negeri belum mampu bersaing masalah kualitas dengan produk luar. Inilah yang selanjutnya dijadikan alasan untuk berbangga dengan mengkonsumsi produk luar. Padahal ini bisa menjadi suatu bahan evaluasi bagi produsen untuk lebih meningkatkan kualitasnya agar Bangsa Indonesia berani bangga dengan produk Indonesia bahkan mengekspor barang dan bersaing dengan produk luar negeri. Yang terjadi saat ini adalah Indonesia menjadi negara yang mengekspor bahan mentah dan kemudian mengimpor produk turunan. Contoh nyata adalah coklat. Ya, tentu semua orang mengenal makanan satu ini. Rasa dan manfaatnya bagi kesehatan membuat permintaan akan coklat di Indonesia tinggi. Pada kenyataannya Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat berpotensi untuk menghasilkan komoditas kakao yang merupakan bahan dasar coklat. Suatu kebanggaan ketika kita mampu mengekspor komoditas kakao ke luar negeri. Namun yang miris adalah kita sebagai negara penghasil komoditas kakao namun kita sendiri mengimpor coklat dari luar negeri. Lalu apa yang salah pada negeri ini?
    Kempat, kemajuan teknologi telah membawa dampak positif dan juga negatif bagi Bangsa Indonesia. Segala macam pekerjaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dengan adanya teknologi. Misalnya mesin perajang tembakau telah meminimalisir tenaga perajang tembakau dan mempersingkat waktu dalam perajangannya. Dan tentu saja banyak contoh teknologi lain yang sering kita manfaatkan. Namun bagaimanakah dampak negatifnya? Agaknya kemajuan teknologi ini membawa budaya-budaya baru yang tidak sesuai dengan nilai dan norma. Contohnya, media internet telah menjadi suatu bank informasi besar yang dapat diakses dengan mudah oleh siapapun. Entah itu berupa informasi yang bermanfaat atau bahkan sebaliknya. Hal ini pula yang dapat memicu terjadinya ketimpangan sosial dan pergeseran nilai dan kepribadian orang Indonesia ketika apa yang diakses itu merupakan hal buruk yang berpengaruh tehadap pola pikir dan perilaku. Namun kemajuan teknologi ini tidak dapat kita hindari sebagai makhluk modern yang membutuhkan berbagai tekhnologi untuk meringankan segala macam pekerjaan kita.
    Banyak sekali permasalahan yang diakibatkan oleh krisis moralitas dan pergeseran nilai dan norma. Penanganan terhadap hal ini tidak dapat dilakukan secara singkat, namun butuh suatu proses berlanjut dan berkesinambungan serta telaah serta pemahaman ulang akan ideologi Bangsa Indonesia sebagai panduan dan pandangan hidup Bangsa Indonesia. Salah satunya adalah melalui pendidikan yang berbasis moralitas. Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai kebudayaan. Calon-clon pemimpin Indonesia dilahirkan dari kalangan akademisi. Oleh karena itu pembentukan pengkaderan yang bagus perlu diterapkan sejak dini, dan disini lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Selain itu lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan juga menjadi faktor yang dapat membentuk karakter, kepribadian dan moral. Keluarga justru bertindak sebagai problem solver yang vital dan primer akan pembentukan karakter calon-calon pemimpin. Oleh karena itu, pengkondisian lingkungan keluarga yang sehat perlu ditanamkan oleh orangtua kepada anak-anaknya sejak dini. Jika nilai-nilai kebangsaan dan moralitas yang baik di infuskan sejak dini, maka akan tercipta pribadi yang sehat sebagai calon-calon pemimpin bangsa.
    Indonesia membutuhkan orang-orang yang jujur, berkualitas, bermoral dan berilmu pengetahuan yang tinggi untuk mewujudkan Indonesia maju dan bebas dari segala bentuk KKN dan kejahatan. Indonesia membutuhkan orang-orang yang memiliki semangat tinggi untuk terus berinovasi mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, marilah kita manjadi bagian warga negara yang sehat moral dan akhlak untuk membangun Indonesia maju. Hiduplah Indonesiaku!

Senin, 18 Maret 2013

19 MARET DATANG LAGI ^_^

19 Maret 2013

19 Maret 1993 Ibuku dengan susah payah telah melahirkanku, dan mereka berdua orangtuaku telah membesarkan dan mendidikku hingga saat ini.

Semoga keselamatan dan anugerah tuhan senantiasa melimpahi setiap detik dalam hidup mereka.

Nafas pagi ini adalah nafas penuh nikmat dan anugerah yang masih dititipkan Tuhan kedalam jiwaku dengan segala indera yang diberikan lengkap sempurna.

Melalui waktu demi waktu pertanda jatah umur semakin berkurang, namun rasa syukur tetap terpanjatkan karena masih diberi kehidupan dengan orang-orang tersayang disekeliling.

Semoga umurku yang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kesejahteraan keluargaku, ilmuku, tanggung jawabku dan kebahagiaan orang-orang disekelilingku.

PELAJARAN HARI INI

15 Maret 2013
Risty Krisinggih

KECELAKAAN MAUT LALU LINTAS
    Hari ini aku berangkat dari rumah Pujon ke Malang. Seperti biasanya aku nyupir motor sambil menyanyi nyanyi mulai dari lagu indo, manca, dari A sampai Z. Kali ini perjalananku aku lalui dengan was-was mengingat STNK motorku yang sepertinya diilangin sama Reza temenku. Uda gitu tiba tiba ujan deres melanda pas aku nyampe Kota Batu. Tapi berkat jas hujan, aku masih bisa lanjutkan perjalanan sementara orang-orang pada berteduh di tepi-tepi ruko sepanjang jalan.
    Pas nyampe di Beji di sekitar Singhasari, tiba-tiba lalu lintas macet dan akupun injak rem belakang dalam-dalam sebab kampas rem ku memang harusnya minta diganti. Aku deg-degan kalau-kalau ada razia motor didepan. Sempat terbesit juga mungkin saja itu macet akibat ada kendaraan yang pengen keluar dari Singhasari. Lajuku pelan sekali bahkan kedua kakiku sampe harus napak di jalanan aspal yang basah kuyup akibat air hujan. Pas aku nyampe 10 meter setelah pertamakali macet, alangkah terkejutnya ketika aku toleh ke kanan jalan arah arus balik. AAAAAAAAA, sempat kehilangan konsentrasi mengemudi sesaat sampai aku tersadar kembali saat mobil belakang mengklakonku. Betapa tidak, di kanan jalan terdapat 1 mobil dengan 1 motor yang terjepit dibawahnya. Dan dibelakang mobil itu tergeletak seorang manusia yang sudah tersungkur bersimbah darah merah segar ditutupin jaket di seperempat bagian atas tubuhnya. Oh nooooooo, itu nampaknya bukan lagi seorang manusia, melainkan sesosok mayat. Nampak jelas darah itu bergelinang hebat disekitar mayat sampai hampir memenuhi jalan bagian kanan. Kejadian itu nampak jelas dimataku meskipun tersamar-samar oleh orang-orang berpayung yang mengelilinginya, meskipun hujan deras mengguyur kawasan itu dan membuat helmku berembun, dan meskipun tak lama aku terjebak dalam situasi itu.
    Astaghfirullahhaladziiiiim, Astaghfirullahhaladziiiiim. Dalam hati aku langsung istighfar dan tiba-tiba tanganku melemas dan jantungku berdebar seperti ketakutan yang amat sangat. 3 menit setelah itu aku coba keluar dari situasi yang mencekam hati dan fikiranku itu dan kembali konsentrasi terhadap apa yang sedang aku lakukan, yaitu mengendarai sepeda motor di antara hujan lebat. Kemudian aku berfikir agar lebih hati-hati dalam berkendara saat itu, karena bisa saja kejadian tadi terjadi padaku kapanpun atau bahkan saat ini. Gambaran jelas situasi yang terekam tadi membuat aku terus berfikir akan kematian. Kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu dan juga tempat. Ya Allah, semoga senantiasa aku diberikan keselamatan begitu juga dengan kedua orangtuaku. Ambilah nyawaku dengan keadaan yang baik, yang khusnul khatimah. Aku terus berdoa sampai berlinang airmata dibalik kaca helmku.
    Sejatinya manusia memang pada akhirnya akan bertemu dengan maut atau kematian. Dan pelajaran hari ini adalah aku senantiasa ingat kembali akan adanya hari kematianku. Sehingga menjadi lebih hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Sebab besok aku matipun siapa tau. Dan semoga orang yang kutemui tadi cepat diberi pertolongan untuk setidaknya jasadnya tidak tergelimpang ditengah jalan dan kehujanan. Amiiiin.

Kamis, 07 Maret 2013

TRIK JITU ATUR WAKTU

 Malang, 22 Februari 2013
Risty Krisinggih

TRIK JITU ATUR WAKTU

     Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat diperlama, dipercepat ataupun dikembalikan. Jika dikaji ulang mengenai apa itu pentingnya waktu, maka saya setuju jika dikatakan bahwa “time is money”. Bahkan bagi saya bisa jadi time  more important than money.

     Kali ini saya akan sedikit membagi pengalaman pribadi tentang nagaimana caranya, bagaimana sulitnya, dan seperti apa cara mengatur waktu yang saya punya sebagai seorang mahasiswa yang setiap hari harus berkutat dikampus, membaca, mendengarkan dosen mengajar dan mengerjakan tugas. Sebagaimana juga saya adalah seorang aktivis yang juga dituntut dengan serangkaian tanggungjawab. Mungkin teman-teman yang ikut organisasi sudah merasakan sendiri betapa banyaknya kegiatan dan tugas yang harus diselesaikan di organisasi. Mulai dari rapat, tugas kepanitiaan, keluar lapang, latihan rutin, dll yang bisa saja menyita banyak waktu dan tenaga jika kita tidak mampu membagi waktu. Untuk itulah sekiranya ada trik-trik dari saya dengan harapan membantu teman-teman yang sedang bingung mengatur waktu, karena dulupun saya juga mengalaminya.

     Kesalahan dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi bisa menyebabkan kuliah berantakan, atau organisasi yang berantakan bahkan bisa dua-duanya berantakan tanpa kita dapatkan manfaatnya. Saya masih ingat dosen saya pernah bilang bahwasanya mahasiswa profesional adalah mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk duduk, membaca, menulis, mendengarkan dan merangkum. Tapi saya tidak setuju dengan pendapat itu. Karena bagi saya, mahasiswa yang seperti itu suatu saat akan merugi ketika ia melewatkan nikmatnya berorganisasi, nikmatnya berkegiatan dan mendapatkan berjuta pengalaman, pengetahuan baru serta soft skill yang tidak dapat kita dapatkan dibangku kuliah. Hal inilah yang selanjutnya dijadikan sebuah pertanyaan, bagaimanakah seharusnya agar kita bisa menjadi seorang mahasiswa yang cerdas juga sebagai aktivis aktif yang mampu menoreh prestasi dikeduanya?
     Disinilah pertanyaan itu selanjutnya harus kita tanyakan pada diri sendiri. Ini adalah trik pertama. Kedua, kita bikin kalender pribadi yang mampu merekab semua jadwal aktifitas pribadi selama 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, ataupun 1 tahun beserta seluruh target kerja yang harus dikerjakan baik itu tugas kuliah ataupun tugas kepanitiaan di organisasi. Ketiga, kita bawa kalender pribadi itu setiap saat kemanapun kita pergi agar selalu mengingat, selalu meng update, selalu menstrategikan, selalu mencari celah waktu dan bisa mengaksesnya dengan mudah setiap saat setiap kita inginkan. Akan lebih baik jika kalender pribadi ini berbentuk mini yang bisa dimasukkan dompet atau saku biar lebih praktis. Keempat, bikin perencanaan dan janji atau deadline yang pasti kita bisa jalankan, bukan terkesan asal-asalan atau gambling. Kelima, kita jalankan apa yang sudah kita konsepkan dan menilai sendiri seberapa jauhkah konsepan itu berjalan. Bahkan kalau perlu kita evaluasi diri sendiri atas  konsepan yang tidak berjalan.
     Organisasi tidak akan menjadi momok yang merenggut waktu kita jika kita alokasikan waktu yang ideal untuknya. Tidak berlebih dan tidak juga kurang. Dulu sering sekali saya tanyakan kepada senior tentang bagaimana caranya agar tetap aktif di organisasi tetapi kuliah juga tetep okke. Ibaratnya tetep dapet IP baguslah. Wejangan senior macam-macam mulai dari A sampai Z. Namun pada intinya adalah kembali lagi pada diri sendiri tentang bagaimana kita mampu konsisten dalam membagi waktu. Jadi semoga sedikit coretan ini bermanfaat bagi teman-teman untuk lebih mahir dalam membagi waktunya.

SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

Malang, 7 Maret 2013
Risty Krisinggih

           SUNGAI BRANTAS BIKIN PERUTKU MUAL

     Lama juga rasanya gak corat coret disini. Oke, kali ini ingin cerita soal mataku. Ya, mata kiriku yang mungkin saat ini lagi ngambek, sakit, berair, memerah dan entah apalah namannya. Cerita berawal ketika lathan arung jeram pengarungan ke Sungai Brantas. 3 hari (1-3 Maret 2013) nemenin adek22 Anggota Muda IMPALA UB belajar arung jeram di Sungai Brantas agaknya membuat aku sakit perut, muntah-muntah dan sakit mata yang efeknya kurasakan hingga saat ini, 4 hari setelah hari H. Ya, ya, ya. Benar sekali bahwa saat ini Sungai Brantas yang dulu pernah menjadi point penting bagi kehidupan ribuan orang yang tinggal disekitarnya kini mungkin berbalik fungsi menjadi sungai yang dapat membahayakan penduduk disekitarnya. Bagaimana tidak, kandungan airnya sudah sedemikian tercemarnya yang diakibatkan oleh sampah dan limbah yang dibuang kepadanya. Pantas saja sepulang dari Desa Karang Duren, aku langsung muntah-muntah dimalam harinya. Perutku rasanya dikoyak kesana kemari hingga diarepun juga kualami.
     Sungai Brantas adalah salah satu sungai di Jawa Timur dengan panjang 320 km serta daerah pengaliran sungai (DPS) seluas 12.000 km2 (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas, 2002). Sungai ini melewati beberapa kota di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, dan bermuara di Kota Surabaya. Konon ceritanya, dulu waktu zaman Kerajaan Kediri Sungai Brantas menjadi sumber penghasilan penduduk. Pada massa itu pemimpin yang terkenal yakni Prabu Jayabaya. Airnya bening dan banyak hidup aneka ragam ikan, sehingga makanan berprotein dan bergizi selalu tercukupi. Hasil bumi itu kemudian diangkut ke kota Jenggala, dekat Surabaya, dengan naik perahu menelusuri sungai. Massa itu kerajaan Kediri benar-benar dapat disebut sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja.
     Saat ini, berbagai macam kerusakan telah dicatat dan memberikan indikasi degradasi kualitas air sungai sehingga berdampak negatif pada kondisi biota yang hidup di dalam Sungai Brantas. Kualitas air sungai merupakan hal yang sangat penting karena sungai adalah sumber air utama yang digunakan untuk kebutuhan air minum, pertanian, perikanan, dan kepentingan industri. Kualitas air ini mengalami degradasi sebagai akibat beban pencemaran sungai yang berasal dari aktivitas manusia seperti intensifikasi pertanian dan pengembangan kota. Sederet aktifitas diatas pula yang membuat kejayaan Sungai Brantas di era ini tak lagi gemilang seperti dulu.
     Now, Brantas River does not look like in 1980s. The water condition is not proper to be used by many needs since a decade ago. The expert for environment in Universitas Brawijaya, Dr Ir Suharjono MS explaied, water in Brantas is soiled with family and industrial waste. According to him, the chemical content in the water is over the maximal rate which is more than 0.5 ppm (part per million), so it is dangerous for health to consume. (Prasetya Online) http://prasetya.ub.ac.id/kliping/en/html/12489

               Gambar diatas adalah kondisi air sungai saat ini.

     Miris rasanya melihat warna airnya yang saat ini. Coklat, kotor, keruh bahkan minim biota yang hidup didalamnya. Jadi membayangkan, seperti apa ya Sungai Brantas pada jaman kerajaan Kediri dulu? Mungkin tidak perlu ragu kalau tak sengaja harus menelan air saat self rescue (renang jeram). Ha ha ha, gila juga kalau mau arung jeram di massa itu....bisa di hukum sama Prabu Jayabaya kali ya... Aktivitas perdagangan di sungai jadi macet karena sekawanan olahragawan arung jeram. Hahahaha.
    
     Nah, ini ada sebuah program kegiatan yang kebetulan besok Hari Sabtu akan aku ikutin sama teman-teman yang lain dari IMPALA UB yang merupakan salahsatu partisipasi IMPALA UB (Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya) dalam upaya turut melestarikan lingkungan. Yakni bersih-bersih Sungai Brantas. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Jawa Pos (Radar Malang) dengan TNI, Polri dan instansi pemerintah maupun swasta se-Malang Raya.

http://www.bumn.go.id/jasatirta1/publikasi/berita/pjt-i-suport-kegiatan-bersih-bersih-kali-brantas/
http://lantamal5.tnial.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1490&Itemid=63

     Harapanku semoga sedikit partisipasiku secara individu serta teman-temanku dari Organisasi Pencinta Alam Universitas Brawijaya (IMPALA UB) besok hari Sabtu tanggal 9 Maret 2013 itu dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi lingkungan. Dan semoga lain kali ketika aku latihan arung jeram di Sungai Brantas again, idak seberapa menderita seperti saat ini. hehehe