Minggu, 23 Juni 2013

Hari ini 23 Juni 2013
PARU-PARU BASAH?

          5 hari terhitung mundur dari hari ini aku merasakan perasaan yang berbeda akan diriku. Ya, ya, ya. Semenjak di vonis dokter aku ternyata sedang sakit paru-paru basah rasanya seperti kehilangan sesuatu atau merasa ada yang hilang dari diri ini. Sama sekali gak nyangka bahwa batukku yang gak sembuh-sembuh selama 3 bulan ini berujung pada kenyataan yang mengiris hati. Padahal aku kira batuk flu biasa.
          Bronchitis akut – atau yang dikenal juga dengan Paru-paru Basah – merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika saluran bronchial dalam paru-paru terendam dengan air. Saluran bronchial ini kemudian akan membengkak dan memproduksi lendir, yang menyebabkan timbulnya batuk-batuk.
Penyakit ini sering timbul setelah adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti pilek. Sebagian besar gejala bronchitis akut seperti sakit di dada, sesak napas, dll biasanya bertahan hingga 2 minggu, namun batuknya bisa terus bertahan hingga 8 minggu pada kasus tertentu. (http://www.tipsbayi.com/bronchitis-paru-paru-basah-bronchiolitis.html)
          Kata dokter waktu itu, penyakitku ini disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat. Kena angin waktu berkendara tanpa pengaman dada/ angin malam, asap rokok (perokok aktif maupun pasif), polusi udara, polusi air, dan kondisi badan yang terlalu lelah akibat terlalu banyak aktifitas. Ya, memang rasa-rasanya kata dokter ini benar adanya dengan kondisiku. Mangkannya teman-teman harus hati-hati. Pakailah jaket waktu bersepeda, jangan dekat dengan teman yang lagi merokok. Karena meskipun kita ga ikutan merokok, tapi asap rokok yang mengandung bahan-bahan berbaya itu ikutan masuk ke paru-paru kita. Polusi, aku emang seorang rafter, setiap arung jeram sudah jelas bahwa polusi air pastilah merasuk kedalam tubuhku ini, meskipun aku baru menyadarinya setelah rasa sakit dan sesak didada timbul. Hoby boleh saja, tapi harus kita kontrol kuantitasnya. Kondisi kelelahan? Ini mengakibatkan antibody tubuh kita menurun, sehingga virus Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza mudah berkembang dan menjadi biang penyakit Bronchitis. Ya, seingatku begitulah aku, banyak aktifitas tiada henti, tidur larut malam, olahraga berat, semua aku lakukan. Terahir periksa darahku cuma 100. ;(
         Gejala demi gejala memang aku alami tanpa aku menyadarinya mulai dari :
  1. Batuk berdahak (pada hari-hari pertama mungkin batuk kering). Ini datang paling lama dan sampai sekarang 3 bulan.
  2. Rasa sakit di dada. Setiap habis lantap lari pasti dadaku sakit, atau kena angin.
  3. Rasa lelah. Aku kurang merasakan kalau ini, sebab selelah apapun pasti aku menghibur diri untuk melupakannya.
  4. Sakit kepala ringan. Kalau ini aku lumayan sering juga. Cuma ga pernah aku tanggepin. Takut dibilang manja ama teman-teman.
  5. Sakit-sakit pada badan. Ya, terutama pas mau tidur. Pasti aku bingung cari posisi agar badan kerasa lebih enakan.
  6. Demam. Seingatku aku pernah 3 kali demam hebat. Pertama pas habis ORAD Sungai Brantas, kedua pas lagi rapat di gudang atas (Mbak Erma seniorku yang tau waktu itu), ketiga pas pulang dari Sungai Pekalen,
  7. Mata berair, waktu itu pernah aku seminggu pakai kacamata gara-gara mataku berair terus. Sampai diejekin ama Mas Jack dan Mas Khori.
  8. Sakit tenggorokan. Ini hampir tiap selesai ORAD pasti aku rasakan.
          Aku jadi berfikir mungkin memang ini saatnya Tuhan memperingatkanku agar aku bisa ciptakan pola hidup sehat. Harapanku, orang disekelilingkupun setidaknya mau mendukung demi kesembuhanku. Karena aku butuh suport dan aku ga mau operasi. Sebab kata dokter, kalau cairan dalam paru-parunya uda melebihi ambang batas maka harus disedot. Pliiiiis,,, aku ga mau, ga mauuuuu. T_T. Terkadang tiba-tiba aku jadi melemah kalau mikirin ini, Tapi aku yakin, pasti bisa sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar